Hakikat
Manusia
Allah
s.w.t. menciptakan tiga makhluk hidup yaitu, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena manusia
dibekali akal, budi pekerti, perasaan dan keyakinan. Akal dan budi pekerti
manusia diciptakan agar manusia dapat mengerti apa yang baik dan apa yang
buruk. Akal sendiri adalah kemampuan untuk berfikir. Disini manusia diciptakan
untuk berfikir karena memang sudah kodrat alamiahnya. Sedangkan budi adalah
perangai, tabiat, dan akhlak. Dengan diciptakan akal dan budinya manusia dapat
berkreasi, menciptakan, mengembangkan dan memperbaharui sesuatu untuk
kepentingannya.
Dengan akal dan budinya manusia mampu
menciptakan budaya, karena budaya itu tercipta dari interaksi yang baik antar
manusia. Pada
dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan dengan kedudukan tertinggi sebagai
makhluk individu dan makhluk social. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai
sifat-sifat individu dengan cirri khas yang berbeda dengan manusia lainnya.
Sebagai makhluk individu manusia akan selalu berusaha untuk merealisasikan
kepentingan, kebutuhan serta potensi yang dimilikinya. Dengan begitu manusia
akan selalu berupaya berkembang dan menyesuaikan perkembangan hidupnya dan
pertumbuhan yang ada pada dirinya.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, artinya
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia
memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pada zaman purbakala,
manusia biasanya mencari kebutuhan hidupnya dengan melakukannya sendiri, tetapi
dengan perkembangan zaman, lama kelamaan manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri akhirnya manusia harus meminta bantuan orang lain untuk
memenuhinya. Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia
membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan
negara untuk memenuhi kebutuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar