Manusia dan
Pemujaan
Pemujaan
berasal dari kata “puja” yang dalam kamus besar bahasa Indonesia itu adalah
upacara yang dilakukan dengan penuh khidmat untuk menghormati dan menunjukkan
kepada Tuhan dan dewa-dewa. Sedangkan pemujaan memiliki pengertian dalam dua
aspek, yaitu yang dipuja dan yang memuja. Dalam hal ini puja –memuja dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian anta lain:
1.
Manusia memuja Tuhan Yang Maha Esa
Pemujaan manusia kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam pelaksanaannya berbeda-beda setiap agama. Bagi umat
Islam mereka memuja Allah S.W.T. dengan cara sholat, mengaji, sedekah, dan
sebagainya. Begitu pula bagi umat agama lainnya mereka melakukan pemujaan
dengan caranya masing-masing sesuai agama yang dianutnya.
2.
Manusia memuja alam
Manusia memuja alam
mengandung dua pengertian yaitu, alam dipuja manusia dengan maksud alam
bersikap lebih ramah dan bersahabat serta alam ditempatkan sebagai bagian dari
dalam diri manusia. Agar alam dapat bersahabat, maka manusia melakukan pemujaan
melalui ritual, contohnya masyarakat pedesaan melakukan pemujaan kepada alam
dengan cara melarung hasil bumi ke laut. Kadar ritualnya senantiasa di tentukan
oleh kesempurnaan dalam satu cara pemujaan, lengkap dengan peralatan yang
berfungsi sebagai simbol. Setiap simbol selalu mewakili berbagai aspek dari
aktifitas tingkah laku manusia.
3.
Manusia memuja benda
Pemujaan manusia kepada
benda lebih banyak terjadi pada zaman dahulu, hal ini dikarenakan pada saat itu
manusia menganggap bahwa benda-benda tertentu dapat membawa keberuntungan.
Sebagai contoh di zaman ketika para nabi masih hidup banyak masyarakat
menyembah berhala karena pada saat itu masyarakat belum banyak yang menganut
agama.
4.
Pemujaan antar sesama
manusia
Pada hakikatnya pemujaan
antar manusia dilandasi oleh beberapa factor antara lain, pemujaan
yang berkaitan dengan perasaan jatuh cinta hingga menyebabkan terjadi perubahan sikap, perilaku, tutur kata, dan hal-hal yang
menimbulkan perubahan itu sebagaimana layaknya jatuh cinta, sebagai contoh
kisah Romeo dan Juliet merupakan bagian dari refleksi cinta yang berjuang pada
pemujaan. Pemujaan yang berkaitan dengan idola, dikagumi, dipuja-puja,
diagung-agungkan, menjadikan seseorang harus mempertaruhkan segala sesuatu demi
yang dipuja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar