Social Icons

Pages

Minggu, 19 April 2015

Manusia dan Pemujaan



Manusia dan Pemujaan
        Pemujaan berasal dari kata “puja” yang dalam kamus besar bahasa Indonesia itu adalah upacara yang dilakukan dengan penuh khidmat untuk menghormati dan menunjukkan kepada Tuhan dan dewa-dewa. Sedangkan pemujaan memiliki pengertian dalam dua aspek, yaitu yang dipuja dan yang memuja. Dalam hal ini puja –memuja dapat digolongkan menjadi beberapa bagian anta lain:
1.   Manusia memuja Tuhan Yang Maha Esa
Pemujaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam pelaksanaannya berbeda-beda setiap agama. Bagi umat Islam mereka memuja Allah S.W.T. dengan cara sholat, mengaji, sedekah, dan sebagainya. Begitu pula bagi umat agama lainnya mereka melakukan pemujaan dengan caranya masing-masing sesuai agama yang dianutnya.
2.    Manusia memuja alam
Manusia memuja alam mengandung dua pengertian yaitu, alam dipuja manusia dengan maksud alam bersikap lebih ramah dan bersahabat serta alam ditempatkan sebagai bagian dari dalam diri manusia. Agar alam dapat bersahabat, maka manusia melakukan pemujaan melalui ritual, contohnya masyarakat pedesaan melakukan pemujaan kepada alam dengan cara melarung hasil bumi ke laut. Kadar ritualnya senantiasa di tentukan oleh kesempurnaan dalam satu cara pemujaan, lengkap dengan peralatan yang berfungsi sebagai simbol. Setiap simbol selalu mewakili berbagai aspek dari aktifitas tingkah laku manusia.
3.    Manusia memuja benda
Pemujaan manusia kepada benda lebih banyak terjadi pada zaman dahulu, hal ini dikarenakan pada saat itu manusia menganggap bahwa benda-benda tertentu dapat membawa keberuntungan. Sebagai contoh di zaman ketika para nabi masih hidup banyak masyarakat menyembah berhala karena pada saat itu masyarakat belum banyak yang menganut agama.
4.    Pemujaan antar sesama manusia
Pada hakikatnya pemujaan antar manusia dilandasi oleh beberapa factor antara lain, pemujaan yang berkaitan dengan perasaan jatuh cinta hingga menyebabkan terjadi perubahan sikap, perilaku, tutur kata, dan hal-hal yang menimbulkan perubahan itu sebagaimana layaknya jatuh cinta, sebagai contoh kisah Romeo dan Juliet merupakan bagian dari refleksi cinta yang berjuang pada pemujaan. Pemujaan yang berkaitan dengan idola, dikagumi, dipuja-puja, diagung-agungkan, menjadikan seseorang harus mempertaruhkan segala sesuatu demi yang dipuja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates