Social Icons

Pages

Sabtu, 18 Oktober 2014

Pengertian Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Nama    : Agung Subekti
Kelas   : 1TA04    
NPM     : 10314491
Tugas 3 ISD
1.       Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat

     a)   Pengertian Individu 
Kata ”Individu” berasal dari kata latin, ”Individuum” artinya ”Yang Tidak Terbagi”.  Maksud dari ”yang tidak terbagi” di sini adalah bukan manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Jadi, Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan dalam lingkungan sosial saja, melainkan memiliki kepribadian dan pola tingkah laku yang khas. Berkaitan antara individu dengan individu lainnya, suatu individu dapat dikatakan sebagai manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik atau sama dengan pola tingkah laku kelompok sosialnya sehingga muncullah sebuah proses individualitas atau aktualisasi diri. Proses individualitas ini merupakan sebuah proses yang dapat meningkatkan ciri-ciri individualitas seseorang sampai pada dirinya sendiri. Oleh karena itu, individu merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya atau pola tingkah lakunya. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi Raga, Rasa, Rasio, dan Rukun.
·        Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.  
·         Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 
·        Rasio, atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 
·         Rukun atau Pergaulan Hidup, bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.  
     b)   Pengetian Keluarga 
 Keluarga berasal dari Bahasa Sansekerta "Kulawarga". Kata kula berarti "Ras" dan warga yang berarti "Anggota" Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah Individu memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan Tipe keluarga. Ada beberapa tipe keluarga yaitu : 
                        a)      Keluarga Inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, 
                 b)    Keluarga Konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. 
                     c)    Keluarga Luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. Peranan keluarga Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
           c)       Pengertian Masyarakat
 Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi suatu sistem adat istiadat tertentu yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sedangkan menurut Harold J. Laski, masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai ter- kabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negaraKata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

2.  Peranan Keluarga Dalam Masyarakat

             Keluarga merupakan bagian dalam masyarakat yang tinggal dalam satu rumah yg berisikan ayah,ibu,dan anak-anak.Keluarga merupakan sistem awal pembelajaran bagi anak untuk mengenal dunia beserta isinya.
Keluarga sangat amat berperan penting dalam perkembangan anak yang nantinya sang anak akan terjun kedalam masyarakat guna kelangsungan hidupnya kelak. Keluarga mendidik bagaimana tingkah laku,sikap,dasar sosial dalam bermasyarakat serta bagaimana bersopan santun yang sangat amat penting dalam bermasyarakat.
Karena,apa yang telah dipelajari oleh anak dalam keluarga nantinya akan di aplikasikan saat sang anak bermasyakat seperti saat dia bermain, berkomunikasi dan lain-lain. Peran keluarga dalam masyarakat juga sangat diperhatikan karena pada umumnya lingkungan sekitar akan menilai bagaimana perilaku sang anak yang pada nantinya akan diketahui apa yang telah dajarkan oleh keluarganya.
Jadi kurangnya penanaman sejak dini dalam keluarga juga dapat menimbulkan kesan negatif dalam masyarakat begitu juga sebaliknya jika sejak dini telah ditanamkan pengajaran-pengajaran yang sesuai maka segi positif yang akan didapat.Maka pengembangan ini yang sangat harus diperhatikan dalam keluarga guna penyelarasan dalam masyarakat.

3. Urbanisasi
Akhir-akhir ini, saya banyak berpikir tentang masalah urbanisasi. Kalau tidak salah, saya pertama kali mendengar kata urbanisasi ketika masih SD. Waktu itu, saya ingat diajarkan definisi kata tersebut hanya sekilas, sebagai hafalan untuk pelajaran IPS. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa di balik definisi tersebut terdapat sebuah fenomena yang begitu menarik dan rumit.
Banyak perbedaan pendapat mengenai urbanisasi. Ada yang mengatakan bahwa urbanisasi harus terus ditingkatkan. Ada juga yang berpendapat bahwa urbanisasi itu berbahaya dan justru harus dikurangi. Namun, kedua pihak sama-sama mengakui bahwa pengaruh urbanisasi terhadap kehidupan perkotaan sangat besar dan harus diperhatikan. Namun, jawaban yang setengah-setengah tersebut tidak cukup bagi para pembuat kebijakan dan urban planner. Mereka harus mengambil sikap yang pasti tentang urbanisasi: baik atau buruk? Kita ambil contoh Jakarta, ibu kota yang juga merangkap pusat kegiatan ekonomi di Indonesia. Apakah urbanisasi ke Jakarta perlu dikurangi atau justru ditambah? Ini bukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan mudah, karena dampak urbanisasi begitu luas dan begitu berbeda untuk berbagai aspek kehidupan kota.
Mari kita mulai dengan melihat dampak negatif urbanisasi. Apabila jumlah pendatang baru terus meningkat, apa sajakah hal buruk yang bisa terjadi? Hampir semua dampak negatif yang sering dibicarakan adalah dampak yang berhubungan dengan supply dan demand. Urbanisasi yang tinggi akan menyebabkan demand terhadap sumber daya dan fasilitas yang tersedia kota meningkat dengan cepat, sedangkan supply sumber daya tersebut akan relatif konstan dalam jangka pendek karena supplier tidak sempat bereaksi. Maka, sumber daya tersebut akan semakin langka dan biaya untuk memperolehnya akan naik. Contoh pertama: perumahan. Dengan urbanisasi yang meningkat, permintaan untuk tanah, rumah jadi, dan rumah/kamar sewaan juga akan meningkat. Ini akan menyebabkan harga jual dan sewa properti naik dengan cepat.
Contoh kedua adalah sektor transportasi. Urbanisasi yang meningkat mengakibatkan jumlah pengguna sarana transportasi naik, baik kendaraan pribadi maupun transportasi publik. Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi akan menyebabkan kemacetan yang semakin buruk, sedangkan meningkatnya jumlah pengguna transportasi umum akan membuat bus dan kereta semakin penuh sesak, dan penumpang harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan tempat di dalam kendaraan. Maka, “biaya” transportasi  dalam bentuk waktu tempuh dari titik A ke titik B akan naik.
Kelangkaan yang muncul akibat urbanisasi yang tinggi tidak terbatas pada perumahan dan transportasi. Persediaan air bersih, kapasitas sekolah, lapangan kerja, semua berpotensi dibuat langka karena tingkat urbanisasi yang tinggi. Semua dampak negatif ini seolah mengarahkan kita pada kesimpulan bahwa urbanisasi itu buruk dan berbahaya. Namun, menurut saya urbanisasi memiliki lebih banyak dampak positif. Salah satu manfaat urbanisasi untuk kota tujuan adalah meningkatnya kegiatan ekonomi. Pendatang baru yang meningkatkan demand terhadap semua fasilitas tidak selalu buruk, karena peningkatan demand tersebut akan meningkatkan pendapatan produsen dalam kota.
Selain itu, para pendatang tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga menjadi tenaga kerja dan produsen. Para pendatang tidak hanya mengambil lapangan kerja yang ada; kadang, justru para pendatang yang menciptakan lapangan kerja baru, baik secara langsung (membuka usaha) maupun tidak langsung (menyediakan tenaga kerja murah untuk pabrik baru). Ini semua berpotensi untuk menggerakkan roda perekonomian di dalam kota dan menghasilkan pertumbuhan.
Kepadatan penduduk yang tinggi juga telah memicu inovasi untuk meningkatkan efisiensi dalam kehidupan perkotaan. Salah satu contohnya adalah efisiensi spasial dalam tempat tinggal seperti apartemen dan bangunan vertikal lainnya. Banyak kota besar di dunia yang telah membangun apartemen dan rumah susun sejak puluhan tahun yang lalu karena mengantisipasi pertumbuhan kepadatan penduduk. Sistem perumahan seperti ini lebih ramah lingkungan karena penggunaan tanah per kapita jauh lebih rendah. Ini juga mempermudah tata kota secara keseluruhan.
Contoh lainnya adalah inovasi sektor transportasi massal seperti mass rapid transit (MRT) yang hanya muncul di kota yang jumlah penduduknya sangat tinggi. Inovasi ini tidak akan terjadi apabila tidak ada tekanan dari membengkaknya jumlah penduduk akibat urbanisasi. Dari uraian cost dan benefit di atas, terlihat jelas bahwa sisi negatif dan positif dari urbanisasi sangat berhubungan. Semua potensi positif dari urbanisasi berasal dari inovasi untuk mengatasi dampak negatifnya. Apabila pemerintah mampu memanfaatkan urbanisasi melalui inovasi tersebut, maka urbanisasi bisa menjadi aset yang berharga.
Sebaliknya, apabila pemerintah memiliki kapasitas inovasi yang rendah, urbanisasi hanya akan menjadi sumber masalah yang memperburuk kehidupan di dalam kota tersebut.
Maka, inilah yang harus dipertimbangkan oleh perencana urban dalam mengambil sikap terhadap urbanisasi: apakah pemerintah memiliki kapasitas untuk berinovasi?
Untuk kasus Jakarta, terlihat bahwa kapasitas inovasi pemerintah kurang. Kepadatan penduduk yang sangat tinggi dari puluhan tahun yang lalu sebenarnya ideal untuk membangun perumahan vertikal. Namun, lemahnya kapasitas pemerintah dalam tata kota menyebabkan kompleks perumahan horizontal yang justru berkembang, sehingga terjadi urban sprawl tidak terkendali dan penggunaan tanah yang tidak efisien. Hal yang sama berlaku untuk sistem transportasi yang tidak dibangun dengan baik sampai sekarang. Apabila kita merupakan satu dari sekian kaum urban yang beruntung dan berhasil mendapatkan ilmu berharga dari pengalaman kita di kota, maka kita dapat memulai langkah perubahan dari hal yang paling kecil dan paling sederhana, yakni dengan menanamkan rasa cinta bagi daerah asal kita, dimanapun kita berasal sebelumnya. Rasa cinta ini akan berubah menjadi keinginan untuk membuat daerah asal kita yang masih tertinggal untuk menjadi lebih baik, sehingga nantinya, rasa cinta ini bisa menjadi bibit-bibit yang dapat membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik. Sudah saatnya urbanisasi menjadi solusi, bukan lagi akar penyebab terjadinya disparitas pembangunan di negara Indonesia.

Sumber:

Jumat, 10 Oktober 2014

Pertumbuhan Penduduk dan Penyebabnya



Nama    : Agung Subekti                     
Kelas   : 1TA04
NPM     : 10314491
Tugas 2 :ISD

§            Pertumbuhan Penduduk
            Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.

§              Pertumbuhan Penduduk Asia yang Mengkhawatirkan
Asia merupakan benua terbesar di dunia. Oleh karena itu, 60% penduduk dunia berasal dari benua Asia. Dan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk Asia yang sangat tinggi yakni banyak nya negara-negara asia merupakan negara berkembang. Yang di khawatirkan dari bertambahnya jumlah penduduk Asia yakni ancaman krisis pangan dan terbatas nya stok energi. Pekerjaan tidak mudah bagi Asia mengingat 60 persen penduduk dunia ada di benua terbesar ini. Saat ini, lebih dari 800 juta orang di dunia tidak memiliki pangan yang cukup, dan 500 juta diantaranya ada di Asia.
Lebih dari 60 juta anak pergi ke sekolah dalam kondisi lapar setiap hari, sebagian besar dari mereka ada di Asia. Sebanyak 25% anak-anak mengalami kerdil, dan 80% dari mereka hidup di 20 negara berkembang yang di antaranya ada di Asia.
Permasalahan-permasalahan pangan tersebut menjadi perhatian para peneliti Asia yang berkumpul dalam The 5th joint simposium Asia Head of Research Councils (ASIAHORCs) di Bali. Para peneliti berbagi pengalaman riset bioresources untuk pangan, functional food, teknologi bioprocessing untuk pangan, rekayasa pangan, dan kebijakan Iptek bidang pangan yang menjembatani kepentingan politik dan investasi.
Sebanyak 46 makalah disampaikan, 16 poster, 100 peneliti, akademisi, praktisi, hingga pengambil keputusan hadir dari Jepang, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Singapura, India, dan Vietnam hadir dalam simposium.
Pemanfaatan bioteknologi Terus melonjaknya jumlah penduduk mendesak luasan lahan pertanian, menurut mantan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pusat Siswono Yudhohusodo, harus dipecahkan dengan terobosan Iptek yang mampu menaikan produksi pangan di semua negara.
Pemanfaatan benih dan teknologi maju dalam kegiatan produksi pertanian dan peternakan mulai dari hibrida, modifikasi genetika, kloning dan transfer embrio harus segera disosialisaikan ke banyak negara guna peningkatan produksi pangan.
Bayangkan saja 4 negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia 3 diantaranya bersal dari benua Asia yakni China dengan jumlah penduduk 1,2 milyar jiwa. Lalu India dengan 1 milyar dan Indonesia menempati peringkat 4 dunia dan ke 3 di Asia dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa saat ini.

§        Faktor-faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Seperti yang telah kita ketahui sekarang, tidak usah jauh-jauh mari kita lihat sepintas keadaan sekitar kita, berapa orang yang berjubel memenuhi KRL maupun bus kota setiap harinya, berapa kendaraan yang memenuhi jalanan Jakarta yang menyebabkan kemacetan setiap harinya. Dari situ pastinya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan sederhana, yaitu bahwa sebenarnya pertumbuhan penduduk di kota ini begitu cepat. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan begitu, maka juga bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks. Secara umum ada 3 faktor utama, yaitu :
  1. Kelahiran (Fertilitas)
  2. Kematian (Mortalitas)
  3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk. Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
  1. Pengukuran Fertilitas Tahuna nadalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
a.   Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate .) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b.   Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c.    Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d.  Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

  1. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 
a.   Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan : 
§  Tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
§  Tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
b.    Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
c.   Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1.      Faktor Demografi, antara lain :
o    Struktur umur
o    Struktur perkawinan
o    Umur kawin pertama
o    Paritas
o    Disrupsi perkawinan
o    Proporsi yang kawin
2.      Faktor Non Demografi, antara lain :
o    Keadaan ekonomi penduduk
o    Tingkat pendidikan
o    Perbaikan status perempuan
o    Urbanisasi dan industrialisasi

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1.    Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3.      Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat kematian bayi

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1.      Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2.      Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3.      Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4.      Perbedaan jenis kelamin
5.      Penduduk dengan perbedaan status kawin

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
·         Faktor individu
·         Faktor yang terdapat di daerah asal
·         Faktor yang terdapat di daerah tujuan
·         Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan       penduduk :
1.   Kekuatan Sentripetal adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya: 
o    Terikat tanah warisan
o    Menunggu orang tua yang sudah lanjut
o    Kegotong royongan yang baik
o    Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

2.      Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya : 
    • Terbatasnya pasaran kerja
    • Terbatasnya fasilitas pendidikan
 
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://dudikastomi14.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-penduduk-dunia.html
http://www.fuad-compi.net/2012/07/faktor-demografi-yang-mempengaruhi.html

 
Blogger Templates